- June 22, 2023
- By: admin
- in: Artikel Alat Berat
[bt_bb_section layout=”boxed_1200″ lazy_load=”yes” show_boxed_content=”no” allow_content_outside=”no”][bt_bb_row][bt_bb_column order=”0″ lazy_load=”yes” highlight=”no” align_to_edge_column=”no” width=”1/1″ width_lg=”1/1″ width_md=”1/1″ width_sm=”1/1″ width_xs=”1/1″][bt_bb_separator top_spacing=”” bottom_spacing=”normal” border_style=”none” border_width=”” responsive=”” publish_datetime=”” expiry_datetime=”” animation=”no_animation” el_id=”” el_class=”” el_style=””][/bt_bb_separator][bt_bb_text]
Pengeboran HDD atau Horizontal Directional Drilling merupakan mekanisme trenchless yang digunakan dalam proses pemasangan pipa. Cara ini merupakan opsi paling praktis dan paling umum digunakan.
Banyak perusahaan pengeboran minyak menggunakannya, mengingat kelebihan yang dimilikinya, yakni meningkatkan efisiensi. Selain itu, metode HDD menggunakan berbagai jenis alat penunjang seperti variasi kepala bor.
Sehingga dinilai mampu digunakan untuk proses pengeboran pada berbagai jenis tanah. Sementara itu melakukan kontrol terhadap kepala bor bisa jadi tantangan tersendiri bagi operator.
Mengingat teknologi juga terus mengalami perkembangan, kini terdapat dua metode paling umum dan sering digunakan dalam proses mengarahkan kepala bor terhadap tanah, yakni melalui Gyro Steering dan Magnetic Wireline.
Gyro Steering
Mekanisme Gyro merupakan satu dari dua opsi paling umum dan sering digunakan dalam HDD. Gyro Steering berfungsi mengantarkan informasi navigasi secara akurat pada operator selama proses pengeboran tanpa dipengaruhi oleh faktor penghambat eksternal lainnya.
Metode ini dapat bekerja dengan memanfaatkan alat yang dipasang pada bagian belakang peralatan pengeboran. Selanjutnya alat tersebut mengukur posisi alat steering lengkap.
Untuk mengukur posisi alat juga dengan data serta panjang bor yang digunakan. Pemanfaatan metode algoritma digunakan dalam proses ini demi menempatkan kepala bor dengan lebih akurat.
Kapan Metode Gyro Steering Baiknya Digunakan?
Meski kedua teknik steering digunakan secara umum, ada kalanya teknik gyro lebih diutamakan dibandingkan magnetis. Salah satunya dapat dilihat pada situasi casing digunakan pada proses pengeboran.
Sementara itu penggunaan casing dibutuhkan pada sebagian besar proyek HDD, baik saat pengeboran awal atau pada pertengahan proses. Karena alasan tersebut, seringkali casing berpotensi mengganggu alat steering magnet.
Jika dibandingkan dengan alat steering magnetic, alat gyro tidak sensitif akan gangguan magnetik sehingga sangat cocok digunakan dalam proyek dengan penggunaan casing.
Sementara itu ketika alat gyro digunakan dalam proses pengeboran dengan lokasi berada di bawah struktur yang berpotensi menghalangi kumparan magnet di permukaan, hal ini kerap berpotensi menimbulkan pergerakan di bawah kabel tegangan tinggi.
Bahkan di dekat traffic yang sedang berjalan. Hal tersebut berpotensi membuat medan magnet di atas danau atau sungai sulit untuk masuk. Dalam kasus ini, manajer proyek dapat menggunakan metode gyro daripada penggunaan magnetic steering.
Gyro juga bisa digunakan pada area dengan tingkat sensitifitas tinggi terhadap lingkungan dengan medan magnet yang berpotensi mengganggu lingkungan atau habitat di sekitarnya.
Peralatan Apa yang Diperlukan untuk Gyro Steering?
Jangan pernah menyamakan alat kemudi Gyro dengan mainan anak-anak. Sebaliknya, pada alat ini terdapat giro optic yang terpasang pada alat solid-state.
Alat tersebut terus menghasilkan foto secara bersamaan kemudian mengalirkan foton tersebut ke operator melalui serat optik. Ada tiga giroskop serat optic dalam alat tersebut sehingga dapat membantu proses pengukuran pitch, yaw, serta roll.
Pro terhadap Alat Gyro
Terdapat beberapa kelebihan jika menggunakan alat gyro dibandingkan pilihan alat magnetis yang mungkin terdengar lebih populer. Sebuah proyek yang sedang berlangsung tidak perlu dikhawatirkan dengan gangguan pada alat kemudi kabel.
Gyro sendiri tidak memerlukan medan magnet untuk dapat digunakan sehingga sangat minim akan risiko gangguan dari area sekitarnya. Sementara itu, mengingat alat ini tidak akan terpengaruh oleh gangguan magnetis, maka tidak diperlukan non-magnetic spacing collar.
Dengan ditempatkan pada bagian belakang alat pengaliran, Gyro sendiri dapat bekerja dengan optimal dalam memberikan informasi nyata serta akurat dalam waktu singkat.
Kontra Terhadap Alat Gyro
Meski alat gyro sudah banyak dikenal akan kecanggihannya untuk melakukan navigasi dalam proses pengeboran, tentu alat ini memiliki kekurangan. Meski cukup responsif serta akurat, gyros sendiri dinilai mudah menyimpang dari jalur.
Salah satu kasus yakni terjadi pada musim semi 2006, tepatnya saat para teknisi menyebrangi sungai IJ dengan syarat khusus yakni pembengkokan pada kedalaman 50 meter. Karena syarat pembengkokan tersebut, tidak ada cara lain melakukan perbaikan sesuai petunjuk tersebut.
Sementara alat gyro steering tetap berada dalam batas pipa gas, terdapat penyimpangan saat proses pengeboran tersebut. Penyimpangan tersebut terjadi pada rentang variasi 1.5 hingga 2 derajat yang disamakan dengan penyimpangan kanan/kiri kurang dari 0.5 meter.
Kurangannya sensor eksternal juga semakin mempersulit teknisi untuk memastikan bahwa bor berada pada jalur yang tepat atau tidak. Kondisi tersebut membuat sebagian besar pengebor lebih memilih steering magnetic daripada opsi lain untuk menyelesaikan proyek.
Wireline Magnetic Steering
Steering Magnetic merupakan satu dari sekian pilihan yang kebanyakan digunakan oleh teknisi dalam proses HDD. Alat tersebut menggunakan alat sejajar yang mengkomunikasikan sistem pelacakan permukaan.
Untuk memberikan bantuan dalam proses verifikasi terkait ketepatan lokasi alat saat berada di bawah tanah. Terdapat dua cara yang digunakan dalam penggunaan steering magnet yakni melalui pelacakan arus searah (DC) atau arus bolak-balik (AC).
Metode arus searah (DC) dinilai lebih akurat dibanding metode AC. Dengan metode DC, kawat dilingkarkan dalam bentuk persegi panjang kemudian diletakkan di atas permukaan tanah. Dengan menggunakan sumber daya, kabel bekerja untuk menciptakan medan magnet pada setiap bagian sisi loop.
Sementara itu metode arus bolak-balik (AC) hanya menggunakan satu sisi kabel, bukan kedua sisi seperti halnya pada arus DC. Namun, jika penempatan kabel balik tidak tepat atau kurang jauh, maka sinyal dapat berpotensi terganggu.
Kapan Steering Magnetik Diperlukan?
Mengingat steering magnetic dinilai lebih akurat dan mudah dikontrol setelah survey pra-pengeboran selesai, kepala proyek biasanya akan menggunakan metode ini untuk sebagian besar proyek HDD mereka.
Selain itu sebagian besar tempat juga banyak menggunakan metode ini. Namun kendala seperti tidak praktisnya metode ini biasanya membuat para kepala proyek lebih memilih metode gyro sebagai gantinya.
Peralatan Apa yang Diperlukan untuk Magnetic Steering?
Terdapat beberapa komponen yang digunakan dalam pengaplikasian metode magnet ini pada proyek HDD. Selain sensor in-line yang terletak pada bagian kepala bor, pada pengoperasian magnetic wireline juga terdapat sistem grid pelacak pada bagian permukaan.
Sistem pelacakan ini menggunakan kumparan mikro pada area kosong. Alat dan sistem pelacakan memberikan informasi pada alat pengebor sehingga interface unit memungkinkan operator untuk melakukan pengeboran secara akurat.
Pro Terhadap Metode Steering HDD
Teknik magnetis merupakan metode steering HDD yang akurat. Tidak seperti gyros, metode ini sangat peka terhadap guncangan atau getaran yang bisa saja terjadi saat proses memecah batuan dan juga berisiko menjadi sebuah penghalang.
Mengingat alat pelacak berada di permukaan, magnetic steering sering juga dinilai lebih akurat dibandingkan alternatif steering lainnya. Beberapa alat magnetic juga tidak membutuhkan kumparan pelacak permukaan namun tetap bisa akurat.
Kontra Terhadap Metode Steering HDD
Kerugian paling mendasar terkait penggunaan magnetic steering pada HDD yakni adanya sistem panduan berbasis kumparan. Alat magnet yang lebih kuno bahkan masih menggunakan sistem walkover.
Di mana seorang teknisi perlu berjalan di atas jalan setapak dengan membawa receiver yang berfungsi memantau probe. Namun dengan adanya sistem baru yang telah menggunakan kumparan penghasil medan magnet di permukaan serta sensor pada alat pengeboran.
Terkadang menjadi kelemahan tersendiri karena tidak adanya tempat untuk meletakkan kumparan tersebut. Beberapa area yang padat seperti kilang minyak mungkin tidak lagi memiliki ruang untuk menempatkan kumparan pada area permukaan.
Menempatkannya di bawah sungai atau danau juga terbukti tidak efektif dan berpotensi menimbulkan masalah karena alasan yang sama. Selain itu, terdapat area dengan medan magnet tinggi sehingga berpotensi merusak kumparan di permukaan.
Medan magnet yang cukup kuat dari pembangkit listrik dapat merusak sensor bawah tanah dan menghambat koneksi antara sensor dengan kumparan yang ada di permukaan tanah. Alat steering juga tidak dapat menjangkau casing yang mana seringkali digunakan dalam proses pengeboran minyak dan gas.
Dampak yang Ditimbulkan Terhadap Lingkungan
Penggunaan metode steering magnetis atau gyro memiliki dampak yang rendah terhadap lingkungan jika dibandingkan dengan penggunaan cairan pada proses pengeboran. Terdapat beberapa kekhawatiran terkait dampak lingkungan yang dimunculkan.
Yakni penggunaan medan magnet buatan dapat berpengaruh terhadap habitat di sekitar wilayah pengeboran. Pada wilayah tersebut, kepala proyek dapat memilih metode gyro daripada kabel magnetis.
Penggunaan alat gyro atau kabel magnetis merupakan cara efektif untuk mengontrol bit pada proses HDD. Sementara sistem kabel mekanis menjadi pilihan utama bagi sebagian besar kepala proyek, sistem Gyro lebih dikenal dan digunakan secara luas mengingat tingkat efektivitas dinilai lebih tinggi dibandingkan sistem magnet.
[/bt_bb_text][/bt_bb_column][/bt_bb_row][/bt_bb_section]
Subscribe
Login
0 Comments
Oldest